Seberapa Pentingnya Menjaga Mutu Kelayakan Bangunan Gedung?

Tragedi rubuhnya gedung Bursa Efek Indonesia yang berada di Jakarta Selatan pada tanggal 15 Januari 2018 yang lalu, menimbulkan banyak pertanyaan mengenai kelayakan mutu banguan dan lemahnya pengawasan terhadap bangunan.

Pertanyaan itu semakin menguat setelah mendapatkan informasi, bahwa ternyata 28 persen bangunan gedung bertingkat yang ada di Jakarta tergolong tidak layak. Insiden sebelumnya pernah terjadi pada tanggal 7 November 2016 di Apartemen Casa Domaine yang terletak di Tanah Abang, Bangunan ini terbakar di lantai 18 dan 20 yang akibat dari puntung rokok pekerja.

Masih banyak lagi kejadian-kejadian yang sama di kota Jakarta ini yang membuktikan bahwa kurangnya perhatian bangunan gedung yang ada di kota Jakarta. Sesuai Peraturan Daerah (Perda) DKI Jakarta No.7 tahun 2010 Pasal 54 menyatakan bahwa, setiap bangunan gedung haruslah memenuhi persyaratan keandalan banguan gedung yang meliputi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan.


Menjurus kepada data dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamtan DKI Jakarta yang dikutip dari media bbc.commembuktikan bahwa, sampai penghujung akhir tahun 2017, dari 780 bangunan gedung bertingkat di DKI Jakarta, ditemukan hanya 558 gedung yang hanya memenuhi persyaratan keamanan. Sisanya, 222 gedung bertingkat belum memenuhi persyaratan. Banyaknya bangunan bertingkat yang tidak memenuhi syarat keselamatan dan keamanan dinilai menjadi ancaman serius yang harus segara ditangani. Kelayakan bangunan gedung harus menjadi perhatian khusus.

Pemerintah sebetulnya sudah menetapkan standar kelayakan bahwa setiap gedung harus memiliki Sertifikat Laik Fungsi (SLF) sebelum gedung itu digunakan dan harus melakukan perpanjang kembali selama 5 tahun. Tetapi, banyak ditemukan kasus yang menjadi bukti bahwa rendahnya mutu kelayakan bangunan di Jakarta.

Ada 3 aspek penting yang menentukan mutu kualitas bangunan gedung. Pertama adalah sumber daya manusia. Aspek ini mulai dari proses perencanaan ,  pelaksanaan, pengawasan, hingga pengkajian teknis. Semua variabel tersebut haruslah dilakukan oleh orang yang berpengalaman dan ahli karena nantinya akan menentukan kelayakan dari bangunan tersebut.

Kedua adalah material bangunan. Aspek ini merupakan aspek yang sangat menentukan hasil karena dengan pemilihan material yang berkualitas maka akan menentukan kokohnya bangunan gedung dan akan terjamin kelayakannya. Rubuhnya bangunan gedung diakibatkan karena faktor pemilihan material bangunan yang tidak berkualitas oleh karena itu pemilihan material yang bagus akan menjamin kelayakan sebuah banguan gedung.

Aspek ketiga adalah administratif. Aspek ini juga tidak kalah penting dengan aspek yang sebelumnya karena aspek ini akan memastikan semua proses sesuai dengan peraturan yang berlaku. Aspek ketiga ini banyak bersangkutan dengan pemerintah selaku regulator.

Provinsi DKI Jakarta sebagai ibu kota Indonesia bahkan diprediksi akan menjadi kota megapolitan terbesar di dunia pada tahun 2045 mendatang, sudah mempunyai beberapa peraturan untuk menjamin dan menjaga mutu kelayakan bangunan gedung. Peraturan yang dimaksud adalah peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010 tentang Bangunan Gedung, Peraturan Gubernur No.38 Tahun 2012 tentang bangunan hijau, Pergub No.128 tahun 2012 tentang pengenaan sanksi pelanggaran penyelenggaraan bangunan gedung, Pergub No.129 tahun 2012 tentang tata cara pemberian pelayanan di bidang perizinan bangunan, serta Pergub No.130 Tahun 2012 tentang Tim Ahli Bangunan Gedung.

Siapa yang bertanggung jawab untuk menjaga dan memastikan kelayakan bangunan gedung?
Yang kita bahas di atas tadi, maka semua pihak bertanggung jawab terkait menjaga dan memastikan mutu kelayakan bangunan gedung khususnya pemilik gedung, kontraktor hingga konsultan yang di dalamnya terdapat pemilik izin pelaksana teknis bangunan.

Untuk bangunan gedung yang sudah berumur dapat dilakukan pencegahan sebelum terjadinya runtuh atau ambruk. Pengunaa tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti menggunakan alat uji, alat ukur, dan sensor. Pengecekan dapat diawali dengan bagian struktur bangunan seperti pengecekan keretakan pada beton, pemeriksaan pondasi bangunan, dan pemeriksaan lapisan ketebalan pada pondasi kerangka beton.


Keretakan pada beton dapat di deteksi dengan mudah jika kita menggunakan alat Crack Dept. Crack dept adalah alat yang digunakan untuk mengukur kedalaman retak pada beton. Crack dept menerapkan prinsip difraksi akustik dan bekerja dengan menggunakan gelombang ultrasonik yang memungkinkan alat ini tidak akan merusak beton yang di deteksi. Crack dept termasuk alat pengujian non destructive test karena alat ini tidak akan merusak material atau benda jika digunakan. Klik di sini jika ingin melihat produk crack dept

Pemriksaan pondasi bangunan dapat di cegah dengan cara pengecekan menggunakan alat rebar locator. Rebar locator adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi pondasi pada bangunan yang ada pada beton. Fungsinya yaitu untuk mengetahui kelayakan pondasi pada bangunan. Klik di sini jika ingin melihat produk rebar locator.

Pemeriksan kerangka pondasi pada beton dapat dideteksi dengan menggunakan ultrasonic thickness gauge. Ultrasonic thickness gauge adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi ketebalan dari kerangka pondasi pada beton. Penggunaan yang mudah dan tidak merusak material menjadikan alat ini sebagai alat digunakan di berbagai negara maju. Klik di sini jika ingin melihat produk ultrasonic thickness gauge.

Lihat juga artikel

Untuk kenyamanan dalam gedung dapat menggunakan sensor seperti sensor suhu dan kelembaban. Tujuan menggunakan sensor adalah untuk mengatur suhu, kelembaban dan kadar karbondioksida yang berlebih dalam bangunan. Alat ini sangat cocok digunakan mengingat Jakarta termasuk kota yang paling banyak terkena karbondioksida akibat kendaraan.

Penggunaan sensor meliputi :
  1. Sensor suhu
  2. Sensor Kelembaban
  3. Sensor Karbondioksida

Sensor suhu adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu dalam ruangan atau dalam bangunan gedung yang bertujuan agar gedung dalam kondisi suhu yang stabil mengingat gedung di Jakarta memiliki lantai yang tinggi-tinggi sehingga akan terjadi penurunan suhu. Klik di sini jika ingin melihat produk sensor suhu.

Sensor kelembaban adalah sensor yang digunakan untuk menjaga kelembaban agar tidak terlalu lembab yang dapat mengakibatkan keretakan pada dinding beton. Sensor kelembaban ini sangat penting karena lembab yang berlebih dapat merusak dinding dan membuat dindig menjadi tidak bertahan lama. Klik disini jika ingin melihat produk sensor kelembaban.

Sensor karbondioksida adalah alat yang sangat penting digunakan karena dengan menggunakan alat ini, kadar karbondioksida dalam ruangan dapat dikontrol. Karbondioksida yang berlebih dapat membahayakan manusia yang lainnya oleh karena itu sensor karbondioksida ini sangatlah penting untuk digunakan khususnya di ruangan tertutup. Klik disini jikga ingin melihat produk sensor karbondioksida
Previous
Next Post »